Dalam mimpiku aku melihat satu cahaya terang, ia membawa seseorang yang begitu aku kenali dan bertanya padaku “Siapa dia untukmu?” lalu aku menjawab “Dia sepertimu cahaya, menerangi setiap sudut di hatiku, begitu sempurna yang mengajarkanku tentang segalanya. Dia selalu membuatku tersenyum, dan yang terpenting dia telah memberiku akan satu hal yaitu cinta” cahaya itu pun menjawab “Relakah kau jika aku memisahkan kalian dari dunai ini?” dengan lantang aku menjawab “Tidaaaak… aku mohon jangan, dia sungguh berarti tolong jangan pisakah kami, aku rapuh tanpanya, hanya dia yang dapat memberiku kebahagiaan” tanpa ku sadari air mataku terjatuh, “Lalu apakah yang akan kau lakukan jika memang aku harus menariknya dari duniamu?” kembali cahaya itu bertanya. Aku menengok ke arah seorang cowo yang berada di dekat cahaya itu, berharap dia mengucap satu kata tentang apa yang terjadi saat ini, namun tidak bisa, aku melihat dia tak dapat melakukan apa-apa, hanya dapat memberikan senyum padaku “Aku tidak tau harus bagaimana, hidupku akan hampa tanpa hadirnya, jadi jika memang kau harus menariknya dari dunia ini, ajaklah aku agar aku tetap selalu bersamanya” Jawabku memohon
“Jadi kau sungguh mencintainya?”
“Iya, aku mencintainya, aku mencintainya lebih dari segalanya. Bahkan aku rela melakukan apapun untuknya, agar dia tetap selalu bahgia”
“Jika aku memintamu turun ke jurang itu untuk menyelamatkan kekasihmu ini, apakan engkau bersedia?”
Aku terdiam sejenak… “Iya aku bersedia”
“Lakukanlah” Ucapnya keras
Aku menutup mataku dan berkata dalam hati ‘aku melakukan ini karena aku mencintaimu kasihku’ perlahan langkahku mulai mendekati jurang itu, ketika aku akan melompat, kaki kananku tertatap oleh batu besar sepertinya batu itu ingin mencegahku untuk tidak melompat ke jurang itu.
Seseorang pria mendekat padaku dan memelukku, aku menengok ke arahnya, dia kekasihku.
“Terimakasih telah menyelamatkanku dan kini aku percaya bahwa kau lah yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”
***
Perlahan aku membuka mataku, aku meihat sekelilingku seperti suasana dalam rumah sakit. Disampingku seseorang tertidur sambil menggenggam erat tanganku, seakan tak ingin melepasku, namun ada satu hal yang terasa aneh bagiku, kaki kananku terasa begitu ringan.
“Yo….” Ucapku memanggilnya
Iya itu Rio, orang yang orang yang begitu aku cintai. Ia terbangun dan menatap mataku
“Kamu sudah sadar, tapi mengapa kamu menangis?” Ucapnya sambil menghapus air mataku
“Apa yang terjadi padaku” Ucapku penuh Tanya
“Kamu tertabrak mobil karena menyelamatkanku”
“Lalu ada apa dengan kaki kananku, mengapa terasa begitu ringan?”
“Kaki kananmu terinjak ban modil, jadi dokter terpaksa mengamputasinya”
Airmataku kini terjatuh, bukan karena menyesal dan marah pada keadaan tapi aku bangga telah menyelamatkan seseorang yang berharga di hidupku
“Harusnya aku yang mengalami ini semua, bukan kamu” Rio berteriak kesal, menyalahkan dirinya sendiri
Aku tersenyum ke arahnya “Aku tidak menyesal akan ini, aku rela melakukan apapun demi kamu, meski itu harus mempertaruhkan nyawaku”
Rio menangis dan memelukku
“Ternyata memang engkaulah orang yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”
Aku ingat dengan kalimat itu, itu yang ada dalam mimpiku.
Kini aku mengerti dan aku percaya cinta sejati memang ada, semua terasa indah ketika aku dapat menyelamatkan orang yang aku cinta, membiarkan dia tetap tersenyum meski aku harus menderita, tetapi aku tidak pernah menyesal dan merasakan derita itu lagi karena Rio telah memberikan segalanya, dia mau merawatku, menjagaku dan mencintaiku, meski kini aku cacat.
___The End___