Jumat, 18 Maret 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan (True story Gita Sesa Wanda Cantika)

Baca ya, kisah hidup keke,
Eh jangan Cuma di baca,
Renungin dan belajarlah dari kisah hidup keke,,


Iya sebelum baca siapin dulu tissue yang banyak, takut banjir airmata.

Ah kebanyakan omong nih.
Langsung aja ya,,,,



Happy Reading..




Surat Kecil Untuk Tuhan


Tuhan..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini..

Tuhan..

Andai aku bisa kembali

Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi pada diriku
Terjadi pada orang lain.

Tuhan..
Bolehkah aku menulis surat kecil untukMU?
Tuhan…
Blehkah aku memohon satu hal kecil untukMU?

Tuhan..

Biarkan aku dapat melihat dengan mataku.

Memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan..

Izinkan rambutku tumbuh kembali agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya..

Tuhan..

Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi?
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan sahabat-sahabatku

Tuhan..
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa..

Agar aku bisa memberikan ari kehidupan bagi siapapun yang mengenalku..

Tuhan..
Surat kecilku ini adalah surat terakhir di hidupku

Andai aku bisa kembali

Kedunia yang kau berikan padaku.

===============================================================

Untaian kalimat itu merupakan puisi karya Gita Sesa Wanda Cantika atau yang kerap disapa Keke, Mantan penyanyi cilik di era tahun 1998an.

Gadis cilik berusia 13 tahun pengidap rhbdmyosarcma, kanker jaringan lunak yang sangat langka. kanker ganas yang nyaris membuat wajahnya tampak seperti monster.

Dokter memvonis akan mati dalam waktu 5 hari bila tidak melakukan operasi. Tapi, Joddy, sang ayah tentu tidak akan rela karena operasi itu mengharuskan keke kehilangan sebagian wajahnya.

‘Bebankan sakitmu padaku, jangan sampai kamu kesakitan’ itulah ucapan seorang ayah kepada orang yang dicintainya. Dia tak akan rela melihat orang yang dicintainya merasa kesakitan.

Gita Sesa Wanda Cantika adalah gadis remaja SMP yang cukup beruntung, karena lahir di tengah-tengah keluarga yang berkecukupan. Dia memiliki dua orang kakak laki-laki yang menyayanginya. Chandika putra Mandicika (Kaka) dan Dwicika Lintas Mandawangi (Kiki), itulah nama kedua kakak keke.

Keke juga dikelilingi oleh enam orang sahabat yang setia menemaninya. Dia merasa hidupnya sangat lengkap dengan kehadiran Andhy, seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya

Di tengah kehangatan teman dan keluarga, keke mengidap kanker ganas dan harus menjalani serangkian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya.
Akibat pengaruh terapi, sedikit demi sedikit rambut keke mulai rontok dan kulitnya kering.


===============================================================


Kini sudah 4 tahun lebih keke meninggalkan dunia. Meski sudah ikhlas Joddy Tri Aprianto(ayah keke) masih belum bisa melepaskan semuanya. Ingatan canda tawa keke masih sering membayangi.

3 Tahun lebih Keke berjuang melawan hidup, selama itu pula Joddy berjuang memberi semangat sang putri.

Secarik kertas berisi tulisan tangan terakhir keke masih tersimpan manis di pigura.
Garis-garis hurufnya seperti ditulis dengan tangan gemetar (tidak begitu jelas dibaca) seperti berbunyi ‘Keke mau pergi’ #liatfotodinoteini(tapi udah aku edit dikit).

Tulisan itu ditulis keke setelah tersadar dari komanya selama 3 hari. Tak hanya itu, saat terbangun, dengan suara parau keke sempat pamit dengan ayahnya.

‘Pa, aku mau pergi’ ucap keke dengan suara tidak jelas
Meski hancur Joddy berusaha untuk tegar
‘Kamu mau pergi, ya sudah ngak papa’ jawab joddy
Kekepun menjawab lagi
‘bener pa, aku mau pergi’
‘kamu mau pergi. Silahkan, papa ikhlas, terus apa lagi yang kamu inginkan, ke?’

Keke hanya menggerakkan jarinya. Satu jari telunjuk dan kemudian empat jarinya, seperti menunjukkan angka satu dan empat.
Entah apa maksud dari angka itu?
Dengan penuh kasih, Joddy menggenggam tangan keke. Beberapa sahabat dan kakak2 nya mengelilingi tempat tidur keke dan memanjatkan do’a berharap keke dapat bertahan lebih lama lagi.
Sebuah tepukan di pundak Joddy menghentikan doanya, ia menoleh.

‘Pak, mbak Kekenya sudah tidak ada’ kata suster itu pelan

Joddy bingung, tangan keke yang di genggamnya itu masih terasa hangat.
Suster itu kemudian menyalakan alat Pendeteksi detak jantung. Garis monitor tampak datar. Tangis mulai pecah, mereka tak mengira bahwa keke telah menghembuskan nafas terakhirnya . keke meninggal pada pukul 22.42 WIB.


===============================================================


Sudah 3 tahun keke bertahan. Mengingat sakitnya, itu merupakan waktu yang lebih. Joddy menyadari itu, joddy ikhlas lantaran Allah sudah memberikan waktu lebih untuk keke.

Cobaan itu dimulai saat pertengahan tahun 2002. Keke masih kelas 1 SMP,
Waktu itu kakak dan teman-teman keke terserang sakit mata, setelah di bawa ke dokter, dalam waktu 3 hari mata kakak keke sembuh.
Kini giliran keke yang terkena sakit mata. kedua matanya memerah. Kekepun dibawa ke dokter. Selain matanya memerah, keke juga mengeluh hidung kirinya buntu.

Namun hingga 5 hari hidung keke masih buntu, sementara kedua matanya sudah agak mendingan.

Kepala keke harus di CT scan, begitu dokter melihat gambarnya ia berteriak Allahu Akbar. Dokter menyuruh keke menunggu di luar ruangan, keke terlihat bingung.

Menurut dokter, hasil gambar kepala keke menunjukkan ada gejala kanker. Letaknya di bawah mata kiri, besarnya hanya seujung kuku. Menurut dokter keke terkena kanker paling ganas. Jenisnya rabdmisarkoma, badan Joddy bergetar tak karuan, untuk menghilangkan kanker itu mata kiri, tulang hidung, dan bagian atas mulut harus di ambil. Perkembangan kanker itu setiap 5 hari.

Dengan gontai Joddy keluar ruangan. Keke yang menunggu di luar ruangan semakin bingung melihat wajah ayahnya. Joddy mengelus rambut keke dan mengajak pulang. Joddy bilang keke tidak sakit apa-apa.

Joddy mencari pengobatan di luar medis, segala upaya ia cari untuk kesembuhan anaknya.

Ketika menjalani pengobatan alternatif inilah keke baru tahu penyakitnya. Dia merasa di bohongi ayahnya, keke kecewa karena tahu penyakit dari orang lain, bukan dari ayahnya.
Keke mulai ngambek ia tidak mau makan dan terus mengunci diri di kamar.

Akhirnya setelah beberapa hari, Joddy mulai mendekati putrinya dan mengajak untuk saling memahami.

‘Kita sedang dalam cobaan Tuhan’ ucap Joddy pada putrinya
‘Ya udah pa, kalo begitu kita hadapi’ jawaban keke membuat Joddy bahagia.

Semakin hari benjolan di bawah mata kiri keke semakin membesar, hidungnya mulai bengkok, giginyapun sudah kedepan. Tapi keke tetap sekolah di SMP Al-Khamal, kedoya Raya Jabar.

Keke tidak malu dengan keadaannya. Tak marah dengan pandangan orang. Keke tetap sekloah sampai benjolan kanker itu menjadi sangat besar.

Joddy masih terus mencari dan mencari, sampai akhirnya ketemu Professor Muchlis, spesialis onkologi. Menurutnya jalan prasi sudah tidak mungkin dilakukan. Yang masih bisa dilakukan adalah kemoterapi. Umur Keke yang masih 13 tahun (waktu itu) menjadi kendala. Apakah Keke tahan dengan obat kemoterapi yang sangat kuat. Joddy tanya pada Keke.
‘Harus dicoba’ jawab keke


Keke mulai menjalani kemoterapi yang pertama di Rs Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Kemoterapinya sebanyak enam kali, satu kali kemo satu bulan. Jalan tiga kali kemo, benjolannya agak kempes.


Setelah enam kali kemoterapi, kepala Keke kembali di CT Scan. Masih terlihat kankernya walau kecil. Keke di rujuk ke RSCM. Pengobatan di lanjutkan dengan sinar x.
Hebatnya dalam keadaan sakit, habis di kemo dan sinar x, keke mendapatkan ranking satu di kelasnya. Kanker yang menggerogoti tak mengurangi semangat belajarnya.

Kabar gembirapun akhirnya dating, setelah sinar x selama satu bulann, kanker itu hilang.
Keke dan teman-temannya berpelukan, semua menangis.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama, 3 bulan kemudian kenker itu muncul kembali. Karena berpikir bahwa dengan di sinar x kanker itu bisa hilang, Joddy ingin agar kembali dilakukan. Tapi ternyata tidak bisa.

Setelah beberapa kali kemo, bengkak di mata keke kempes, enam bulan kemo, normal lagi. Ini adalah tahun kedua. Normal tapi masih ada.

Memasuki tahun ketiga, pengbatan medis sudah tidak bisa dilakukan. Kanker sudah menyebar.
Namun ada secerah harapan. Salah satu rumah sakit di Washington, AS, kemungkinan bisa membantyu mengobati keke.
Meski baru mungkin, Joddy mengirimkan data-data keke ke rumah sakit itu.

Ternyata tidak bisa. Keke bilang
‘Papa gak usah hawatirin semuanya, aku sudah siap mati, Allah manggil aku kapanpun aku siap’
Joddy menangis melihat ucapan keke, putrinya telah siap dijemput maut.

‘Apa yang kamu minta?’ tanya Joddy pada Keke
‘Keke gak minta apa-apa, keke Cuma ingin ikut ujian sampai selesai’ jawab Keke

Akhirnya, meski sakit Keke dapat mengikuti Ujian Nasional pada 22-24 mei 2006.
Keke ujian bersama dengan siswa-siswa lainnya.
Hidung Keke mengeluarkan darah. Ia tutupi dengan saputangan. Selalu seperti itu, tapi bisa selesai.
Keke sempat mengikuti acara purna siswa (Tradisi lulus-lulusan). Keke berdiri paling depan. Wajahnya tampak bahagia saat dikalungi samir tanda kelulusan.
Joddy memeluknya ‘Udah nau nati anak gua’ ucapnya dalam hati dan tersenyum pahit.
Hari berganti hari. Tak terasa telah memasuki bulan puasa. Keke nekat berpuasa, dan diapun bisa menjalaninya.

Lebaran Keke sudah tidak bisa kemana-mana, Joddy hanya hanya menemani Keke di tempat tidur.

Sekarang waktunya Keke untuk kontrol.
Lama Joddy nuggu di bawah, Keke tak keluar-keluar, Joddy teriak menyuruhnya cepat.
Keke merengek
“Ke becanda mulu, sudah sre nih’ teriak Joddy
‘Pa, aku lumpuh, aku nggak bisa berdiri’
Joddy lari dan menggendong keke masuk kemobil.

Sampai di RSCM, keke kemudian di CT Scan. Hasilnya sangat mengejutkan, kanker sudah menyebar ke bagian otak dan paru-paru.
Coba kemo lagi, kemo yang ke-13 bisa jalan. Setelah dapat ruangan keke tak sadar.

Setelah 3 hari koma, pada tanggal 25 Desember 2006 Keke sempat sadar dan menuliskan sesuatu di secarik kertas.
Dan kini keke tlah kembali ke pangkuanNya.



The End....



Ingat…

Jangan pernah menyerah terhadap takdir,
Tetap melakukan yang terbaik, hidup adalah anugrah.
Never give up yur dream.


*diambildariberbagaisumber

7 komentar:

  1. Gw udah beli novelnya. dan udah nonton filmnya. dia bener-bener udah jadi bintang buat banyak orang.. :)

    BalasHapus
  2. Serasa ingin lngsung adh di dlam khidupan keke dn menjadi sahabatny

    BalasHapus
  3. Banyak kehidupan KEKE yang harus kita pelajari
    Walaupun sakit yang begitu parah KEKE tetep tegar dan smangat tak ada kata sedikitpun menyerah dalam perjuangan hidupnya
    Makasih atas semua yang kau contohkan KEKE namamu dan smangatmu tidak akan terlupan di mata masyarakat indonesia...
    Semoga tenang di alam sana dan bisa melihat orang2 yg tersayang di sekitarmu
    Hanya doa yg bisa aku kirimkan buat KEKE

    BalasHapus
  4. Banyak kehidupan KEKE yang harus kita pelajari
    Walaupun sakit yang begitu parah KEKE tetep tegar dan smangat tak ada kata sedikitpun menyerah dalam perjuangan hidupnya
    Makasih atas semua yang kau contohkan KEKE namamu dan smangatmu tidak akan terlupan di mata masyarakat indonesia...
    Semoga tenang di alam sana dan bisa melihat orang2 yg tersayang di sekitarmu
    Hanya doa yg bisa aku kirimkan buat KEKE

    BalasHapus
  5. SEDIH BANGET KISAHNYA TADI

    BalasHapus
  6. Rest in Peace ya Keke. Sekarang kamu sudah tidak sakit lagi.
    Semoga keluarga yg ditinggalkan dikuatkan. Amin.

    BalasHapus
  7. Sedih banget kisahnya😢

    BalasHapus