riamariario
Welcome to my blogg. gak ada yang menarik disini, tapi kalo kalian suka ya aku bersyukur. haha nikmati ajalah ^_^
Kamis, 22 Maret 2012
True Love
“Jadi kau sungguh mencintainya?”
“Iya, aku mencintainya, aku mencintainya lebih dari segalanya. Bahkan aku rela melakukan apapun untuknya, agar dia tetap selalu bahgia”
“Jika aku memintamu turun ke jurang itu untuk menyelamatkan kekasihmu ini, apakan engkau bersedia?”
Aku terdiam sejenak… “Iya aku bersedia”
“Lakukanlah” Ucapnya keras
Aku menutup mataku dan berkata dalam hati ‘aku melakukan ini karena aku mencintaimu kasihku’ perlahan langkahku mulai mendekati jurang itu, ketika aku akan melompat, kaki kananku tertatap oleh batu besar sepertinya batu itu ingin mencegahku untuk tidak melompat ke jurang itu.
Seseorang pria mendekat padaku dan memelukku, aku menengok ke arahnya, dia kekasihku.
“Terimakasih telah menyelamatkanku dan kini aku percaya bahwa kau lah yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”
***
Perlahan aku membuka mataku, aku meihat sekelilingku seperti suasana dalam rumah sakit. Disampingku seseorang tertidur sambil menggenggam erat tanganku, seakan tak ingin melepasku, namun ada satu hal yang terasa aneh bagiku, kaki kananku terasa begitu ringan.
“Yo….” Ucapku memanggilnya
Iya itu Rio, orang yang orang yang begitu aku cintai. Ia terbangun dan menatap mataku
“Kamu sudah sadar, tapi mengapa kamu menangis?” Ucapnya sambil menghapus air mataku
“Apa yang terjadi padaku” Ucapku penuh Tanya
“Kamu tertabrak mobil karena menyelamatkanku”
“Lalu ada apa dengan kaki kananku, mengapa terasa begitu ringan?”
“Kaki kananmu terinjak ban modil, jadi dokter terpaksa mengamputasinya”
Airmataku kini terjatuh, bukan karena menyesal dan marah pada keadaan tapi aku bangga telah menyelamatkan seseorang yang berharga di hidupku
“Harusnya aku yang mengalami ini semua, bukan kamu” Rio berteriak kesal, menyalahkan dirinya sendiri
Aku tersenyum ke arahnya “Aku tidak menyesal akan ini, aku rela melakukan apapun demi kamu, meski itu harus mempertaruhkan nyawaku”
Rio menangis dan memelukku
“Ternyata memang engkaulah orang yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”
Aku ingat dengan kalimat itu, itu yang ada dalam mimpiku.
Kini aku mengerti dan aku percaya cinta sejati memang ada, semua terasa indah ketika aku dapat menyelamatkan orang yang aku cinta, membiarkan dia tetap tersenyum meski aku harus menderita, tetapi aku tidak pernah menyesal dan merasakan derita itu lagi karena Rio telah memberikan segalanya, dia mau merawatku, menjagaku dan mencintaiku, meski kini aku cacat.
___The End___
Senin, 23 Januari 2012
Not With Me
Sejenak imajinasiku berpetualang
Tertatihku mengenang apa yang sempat terkenang
Setapak demi setapak singgah dalam ingatan
Pesonamu mengajakku menjelajahi masa lalu
Tangis, tawa hingga rindu
Mencoba bermesra dalam indah hayalku
Sejenak pijar airmata berpendar
Namun senyum bahagiaku masih terasa kala itu
Aku bahagia telah menjadi seseorang yang berharga untukmu
Untuk hati dan cintamu
Dan ketika aku harus melepasmu
Entah seberapa banyak kuharus menukarnya dengan air mata
Menangisi sesuatu yang seharusnya ku ratapi
Karena sebanyak apapun aku menangis
Lautan airmataku takkan bisa mengembalikan dirimu untukku
(Ramonice)
Di tepi danau duduk seorang pria, yang tengah merenungi apa yang terjadi padanya saat ini.
Harusnya dia tidak seperti ini, menyesali semuanya, bukankah itu yang dia inginkan, tidak sebenarnya dia tidak ingin itu, ia melepas cintanya hanya karna pria itu ingin kekasihnya bahagia bersama orang lain.
Butiran bening menetes dari mata seorang pria yang bernama Mario Stevano Aditya Haling atau yang kerap disapa Rio.
Ia mengajak otaknya mengunjungi masa-masa terindahnya bersama Shilla orang sering membuat Rio tersenyum bahagia.
*Flashback
Mentari pagi menyambutmu dengan gembira
Begitupun dengan kasihku yang selalu menyapamu dengan sejuta cinta tanpa luka lagi
Sore yang sangat indah, matahari seakan bersahabat, sinarnya bersinar sangat terang, namun tidak terlalu panas dengan suara gemericik air danau yang merdu dan juga hiasan dua ekor angsa yang turut melengkapi keindahan suasana itu.
Disamping itu, duduk dua insan yang menikmati suasana ini. Mungkin danau ini akan menjadi saksi bisu ketika seorang cowo tampan mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis yang telah menarik perhatiannyaa.
“Shil gu..gue suka sama loe” Ucap Rio sontak membuat Shilla terkejut
“Ha, tapi yo…” Belum selesai shilla berbicara ucapannya telah dipotong oleh rio
“Oke gue tau, mungkin gue dateng disaat yang ga tepat, elo baru aja putus dari Alvin, tapi mau sampe kapan gue mendem semua ini, dan shill gue sangat berharap elo mau nerima gue” Jelas Rio panjang kali lebar kali tinggi (?)
“I…iya yo gue mau jadi cewe lo” Ucap sang gadis tersenyum ke arah Rio, senyum yang telah menarik perhatihan Rio, senyum yang telah mengajarkan Rio tentang arti keindahan sesungguhnya.
Tak ada seorangpun yang dapat melukiskan tentang betapa bahagianya hati Rio saat ini, bayangkan saja cinta yang telah bertahun-tahun ia pendam, akhirnya terbalas.
********************************************************************
Hari ini SMU Bintang mengadakan camping di daerah puncak, dengan perasaan gembira semua murid masuk ke dalam bus.
Ketika diperjalanan Rio dan Shilla terlihat bercandaan, Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seseorang yang terus memperhatikan.
***
Kini aku sadar
Aku bukanlah yang terbaik untumu
Bukan perhatianku yang engkau butuhkan
Tetapi dia,
Orang yang lebih bisa memahamimu seutuhya
Maaf jika ku terlalu memaksamu tuk cintaiku
Dan maaf karna aku datang disaat yang tak tepat
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat perkemahan. Rasa capek telah terganti oleh pemandangan yang sungguh indah.
Semua siswa sibuk mendirikan tenda yang akan mereka tempati nantinya.
“Huft… jadi juga ini tenda” Ucap Rio bernafas lega
Rio yang ingat dengan Shilla langsung berjalan menuju tenda Shilla, mungkin Shilla perlu bantuannya.
Langkah Rio terhenti ketika melihat pemandangan yang mungkin enggan tuk dilihatnya, Shilla tengah asyik bercandaan dengan Alvin orang yang sempat menjadi pemilik hati Shilla dan mungkin sampai sekarangpun masih. Melihat itupun Rio mengurunkan niatnya menghampiri Shilla dan lebih memilih untuk menyendiri di sungai dekat tempat perkemahan.
Dengan posisi kedua tangan memegang lutut yang ia tekuk, mata Rio memandang luas sungai tersebut. Rio mulai berfikir bahwa Shilla masih mencintai Alvin begitupun sebaliknya, Rio sungguh merasa bersalah karena ia datang ketika Shilla masih sedih telah putus dari Alvin
“Hey ngapain disini?” Ucap seseorang menepuk pundak Rio
Rio menoleh kebelakang dan ketika menyadari orang itu adalah Shilla ia bergegas menghapus airmatanya yang sempat menetes
“Yo, elo abis nangis” Tanya gadis tersebut dengan halus dan posisi kedua tangan memegang pipi Rio
“Ha eng…enggakk kok” Jawab Rio gelagapan
“Kalo ada masalah cerita aja sama gue, gue kan cewe elo” Ucap Shilla mencoba menenangkn
“apaan sih shilla sayang, orang cuma kelilipan kok” Ucap Rio mengacak2 poni Shilla yang telah menjadi hobby nya itu (Padahal dalam hatinya bilang ‘gue lagi nangisin elo bego’ Haha pisss #diluar naskah :p) dan ketika Shilla tengah lengah tangan Rio langsung menarik pita rambut shilla dan kini rambutnya menjadi tergerai
“Hey Rio balikin”
“sini kalo berani” ucap Rio mulai berlari, dan merekapun mulai berlari-larian *kayafilm2india
Rio yang menyadari langit mulai gelap langsung berhenti dan tertangkap oleh Shilla
“Nahloh kena kan” Ucap Shilla memeluk Rio, dan disaat itu juga hujan deras mulai turun. Rio cepat-cepat melepas jaketnya dan memayungkan diatas kepala Shilla, namun Shilla lebih memilih lari dan berhujan-hujanan
“Waaa seruu….” Teriak Shilla berputar-butar
“Shil ayo balik ke tenda, ntar loe sakit”
“Ntar yo, disini seru… ayo kejar gue…” teriak Shilla dan merekapun kembali berkejar-kejaran
*Malam harinya
I will always love you kekasihku, Dalam hidupku hanya dirimu Satu
I will always need you cintaku, Selamanya takkan pernah terhenti
Nyanyian Rio terhenti ketika melihat Shilla menggigil kedinginan, padahal saat itu mereka sedang berada di dekat api unggun. Riopun melepas jacketnya dan memasangkan di tubuh Shilla
“Loe gapapa kan Shill?” Tanya Rio
“Dingin yo,,, dingin” Desis Shilla
‘Bruk’ Shillapun terjatuh pingsan
“Shill” teriak Rio
“Shilla” Teriak Alvin menghampiri Shilla dan mengangkatnya menuju ke tenda
“Yaampun panas banget, Kenapa bisa sampe kaya gini yo?” Tanya Alvin memegang kening Shilla
“Ga tau, mungkin karna tadi kita abis ujan-ujanan” Jawab Rio merasa bersalah
“Vin…Alvin…” Ucap Shilla dengan mata masih terpejam
“Iya Shill, gue disini” Ucap Alvin menggenggam erat tangan Shilla
“Jangan tinggalin gue vin, gue sayang sama elo…”
“Iya aku janji bakal ngejagain elo terus”
Mendengar percakapan itu airmata Rio tiba-tiba menetes, ia keluar tenda dan berlari, entah kemana tujuannya.
*Keesokan harinya
Semua siswa berkemas-kemas, karena hari ini mereka akan kembali, namun Shilla terlihat gelisah sendiri
“Eh ada yang lihat Rio ga” Tanya Shilla kepada salah seorang temannya
“Bukannya dia biasa sama elo ya”
“Iya tapi tadi gue cariin ditendanya uda ga ada”
“Oh ga tau deh ya”
Shilla masih terlihat gelisah, ia bertanya kepada temannya namun tak seorangpun yang tau “Yaampun Rio dimana sih loe”
“Permisi bu, liat Rio ga?”
“Oh Rio, semalem dia minta ijin pulang katanya dapet sms dari orangtuanya kalo adiknya masuk rumah sakit”
“Huft Rio kenapa ga ngasih tau gue sih”
******************************************
Beberapa hari kemudian
Maaf jika kini ku membisu
Semua itu kulakukan karna aku cinta padamu
Aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk kembali padanya
Meskipun aku tau
Sakit pasti terasa untukku
Sudah beberapa hari ini Shilla tak pernah lagi berkomunikasi dengan Rio, dan hari ini ia ingin menemui Rio di kelasnya
“Rio” teriak Shilla memanggil nama Rio, namun Rio tetap berjalan tanpa menoleh ke arah Shilla
“Rio tunggu” Shilla berlari menghampiri Rio dan memegang tangannya untuk mencegah Rio agar tidak pergi
“Yo, loe kenapa sih, tiba-tiba jadi kaya gini, gue salah apa?”
“Elo ga salah apa-apa kok”
“Truss… kenapa gue loe diemin kaya gini?”
Rio membuang nafasnya dan tersenyum kepada Shilla
“Ntar malem temuin gue di cafe biasanya, ada sesuatu yang mau gue bicarain”
*Malam harinya
Sungguh, hanyalah kamu yang mampu memahamiku
Hanya engkau yang dapat membuatku selalu tersenyum
Namun apalah daya
Diri ini tak sanggup menyiksamu lebih lama
Kumohon, kembalilah padanya
Seseorang yang akan membawamu ke dalam kebahagiaan
Dan itu bukanlah diriku
“Shill, sory” Ucap Rio memulai pembicaraan
“Buat apa?”
“Ki…kita… p..putus..” Ucap Rio menundukkan kepalanya
“What…putus???… lo becanda kan” ucap Shilla memegang wajah Rio
“Gue ga becanda Shil, kita putus”
“Tapi gue salah apa yo?”
“Gue yang salah Shill, gue bukan orang yang tepat buat elo”
“Maksudnya” Tanya Shilla masih tak mengerti
“intinya gue pengen elo balik ke Alvin, gue tau elo masih cinta sama dia”
“Tapi yo..”
“Udah lah Shil, gue sanggup kok”
*************************************************************************************************************
Hari ini
@Cafe Rise, tempat yang sering dikunjungi YoShill
Pandangan Shilla tertuju kepada seorang cowo tampan yang sedang duduk di atas panggung dengan memegang gitar..
Shilla faham betul dengan cowo itu, ya itu adalah Rio, orang sempat melukis warna dalam hidupnya meski itu tak lama…
Perlahan, Rio mulai memainkan permainan musiknya,
Setelah kupahami, ku bukan yang terbaik, yang ada dihatimu tak dapat ku sansikan ternyata dirinyalah yang mengerti kamu bukanlah diriku…
Kini maafkanlah aku bila ku menjadi bisu kepada dirimu bukan santun ku terbungkam
Hanya hatiku terbatas tuk mengerti kamu maafkanlah aku…
Tanpa diminta, airmata Rio menetes di sela-sela permainan musiknya, mungkin ia terlalu menghayati permainan lagunya atu mungkin bisa juga karna ia melihat orang yang dicintainya duduk bersanding bersama cowok lain. Namun Rio tetap berusaha untuk menyanyikan lagu itu hingga slesai..
Walau ku masih mencintaimu, ku harus meninggalkanmu, ku harus melupakanmu..
Meski hatiku menyayangimu, nurani membutuhkanmu, ku harus merelakanmu
Dan hanyalah dirimu yang mampu memahamiku, yang mampu mengerti aku, ternyata dirinyalah yang mampu menyanjungmu, yang ramah menuntunmu bukanlah diriku..
Kini Rio turun dari panggung dan berlari ke belakang, ia ingin nmelampiaskan segalanya lewat airmatanya..
“Vin gue ke kamar mandi bentar ya” Ucap Shilla tanpa memandang wajah Alvin karena ia tak ingin Alvin tau kalo dia habis nangis Cuma karna ngeliat Rio nangis
Shillapun langsung lari menuju ke belakang panggung dan itu untuk menemui Rio
“Rio…” Teriak Shilla memeluk Rio dan menangis dipundaknya
“Yo, sory ya kalo gue udah nyiksa elo” Ucap Shilla yang saat itu masih berada di pelukan Rio
“Shill liat gue” Rio melepas pelukan dan menatap tajam mata Shilla “Gue akan bahagia liat elo bahagia, jadi tolong jangan biarkan Alvin pergi lagi karna gue tau loe butuh dia, gue sayang sama elo” Jelas Rio mengecup kening Shilla
“gue juga sayang sama loe yo, thanks buat semuanya”
“Iya semua gue lakuin buat elo, gue yakin loe bakal terus bahagia dan itu bukan sama gue”
___The End___
Sumpah endingnya gaje banget, ngegantung ya? sory deh lagi ga ada inspirasi ini --_--“…. Oiya makasih buat yang udah baca , like and coment aku tunggu… oke oke :D :D :D :D :D