Kamis, 22 Maret 2012

True Love

Dalam mimpiku aku melihat satu cahaya terang, ia membawa seseorang yang begitu aku kenali dan bertanya padaku “Siapa dia untukmu?” lalu aku menjawab “Dia sepertimu cahaya, menerangi setiap sudut di hatiku, begitu sempurna yang mengajarkanku tentang segalanya. Dia selalu membuatku tersenyum, dan yang terpenting dia telah memberiku akan satu hal yaitu cinta” cahaya itu pun menjawab “Relakah kau jika aku memisahkan kalian dari dunai ini?” dengan lantang aku menjawab “Tidaaaak… aku mohon jangan, dia sungguh berarti tolong jangan pisakah kami, aku rapuh tanpanya, hanya dia yang dapat memberiku kebahagiaan” tanpa ku sadari air mataku terjatuh, “Lalu apakah yang akan kau lakukan jika memang aku harus menariknya dari duniamu?” kembali cahaya itu bertanya. Aku menengok ke arah seorang cowo yang berada di dekat cahaya itu, berharap dia mengucap satu kata tentang apa yang terjadi saat ini, namun tidak bisa, aku melihat dia tak dapat melakukan apa-apa, hanya dapat memberikan senyum padaku “Aku tidak tau harus bagaimana, hidupku akan hampa tanpa hadirnya, jadi jika memang kau harus menariknya dari dunia ini, ajaklah aku agar aku tetap selalu bersamanya” Jawabku memohon
“Jadi kau sungguh mencintainya?”
“Iya, aku mencintainya, aku mencintainya lebih dari segalanya. Bahkan aku rela melakukan apapun untuknya, agar dia tetap selalu bahgia”
“Jika aku memintamu turun ke jurang itu untuk menyelamatkan kekasihmu ini, apakan engkau bersedia?”
Aku terdiam sejenak… “Iya aku bersedia”
“Lakukanlah” Ucapnya keras
Aku menutup mataku dan berkata dalam hati ‘aku melakukan ini karena aku mencintaimu kasihku’ perlahan langkahku mulai mendekati jurang itu, ketika aku akan melompat, kaki kananku tertatap oleh batu besar sepertinya batu itu ingin mencegahku untuk tidak melompat ke jurang itu.
Seseorang pria mendekat padaku dan memelukku, aku menengok ke arahnya, dia kekasihku.
“Terimakasih telah menyelamatkanku dan kini aku percaya bahwa kau lah yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”

***
Perlahan aku membuka mataku, aku meihat sekelilingku seperti suasana dalam rumah sakit. Disampingku seseorang tertidur sambil menggenggam erat tanganku, seakan tak ingin melepasku, namun ada satu hal yang terasa aneh bagiku, kaki kananku terasa begitu ringan.
“Yo….” Ucapku memanggilnya
Iya itu Rio, orang yang orang yang begitu aku cintai. Ia terbangun dan menatap mataku
“Kamu sudah sadar, tapi mengapa kamu menangis?” Ucapnya sambil menghapus air mataku
“Apa yang terjadi padaku” Ucapku penuh Tanya
“Kamu tertabrak mobil karena menyelamatkanku”
“Lalu ada apa dengan kaki kananku, mengapa terasa begitu ringan?”
“Kaki kananmu terinjak ban modil, jadi dokter terpaksa mengamputasinya”
Airmataku kini terjatuh, bukan karena menyesal dan marah pada keadaan tapi aku bangga telah menyelamatkan seseorang yang berharga di hidupku
“Harusnya aku yang mengalami ini semua, bukan kamu” Rio berteriak kesal, menyalahkan dirinya sendiri
Aku tersenyum ke arahnya “Aku tidak menyesal akan ini, aku rela melakukan apapun demi kamu, meski itu harus mempertaruhkan nyawaku”
Rio menangis dan memelukku
“Ternyata memang engkaulah orang yang aku cari selama ini, karenamu aku ada di dunia ini. Kepadamu ku labuhkan cinta yang terakhir”
Aku ingat dengan kalimat itu, itu yang ada dalam mimpiku.
Kini aku mengerti dan aku percaya cinta sejati memang ada, semua terasa indah ketika aku dapat menyelamatkan orang yang aku cinta, membiarkan dia tetap tersenyum meski aku harus menderita, tetapi aku tidak pernah menyesal dan merasakan derita itu lagi karena Rio telah memberikan segalanya, dia mau merawatku, menjagaku dan mencintaiku, meski kini aku cacat.


___The End___

Senin, 23 Januari 2012

Not With Me

Sejenak imajinasiku berpetualang

Tertatihku mengenang apa yang sempat terkenang

Setapak demi setapak singgah dalam ingatan

Pesonamu mengajakku menjelajahi masa lalu

Tangis, tawa hingga rindu

Mencoba bermesra dalam indah hayalku

Sejenak pijar airmata berpendar

Namun senyum bahagiaku masih terasa kala itu

Aku bahagia telah menjadi seseorang yang berharga untukmu

Untuk hati dan cintamu

Dan ketika aku harus melepasmu

Entah seberapa banyak kuharus menukarnya dengan air mata

Menangisi sesuatu yang seharusnya ku ratapi

Karena sebanyak apapun aku menangis

Lautan airmataku takkan bisa mengembalikan dirimu untukku

(Ramonice)

Di tepi danau duduk seorang pria, yang tengah merenungi apa yang terjadi padanya saat ini.

Harusnya dia tidak seperti ini, menyesali semuanya, bukankah itu yang dia inginkan, tidak sebenarnya dia tidak ingin itu, ia melepas cintanya hanya karna pria itu ingin kekasihnya bahagia bersama orang lain.

Butiran bening menetes dari mata seorang pria yang bernama Mario Stevano Aditya Haling atau yang kerap disapa Rio.

Ia mengajak otaknya mengunjungi masa-masa terindahnya bersama Shilla orang sering membuat Rio tersenyum bahagia.

*Flashback

Mentari pagi menyambutmu dengan gembira

Begitupun dengan kasihku yang selalu menyapamu dengan sejuta cinta tanpa luka lagi

Sore yang sangat indah, matahari seakan bersahabat, sinarnya bersinar sangat terang, namun tidak terlalu panas dengan suara gemericik air danau yang merdu dan juga hiasan dua ekor angsa yang turut melengkapi keindahan suasana itu.

Disamping itu, duduk dua insan yang menikmati suasana ini. Mungkin danau ini akan menjadi saksi bisu ketika seorang cowo tampan mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis yang telah menarik perhatiannyaa.

“Shil gu..gue suka sama loe” Ucap Rio sontak membuat Shilla terkejut

“Ha, tapi yo…” Belum selesai shilla berbicara ucapannya telah dipotong oleh rio

“Oke gue tau, mungkin gue dateng disaat yang ga tepat, elo baru aja putus dari Alvin, tapi mau sampe kapan gue mendem semua ini, dan shill gue sangat berharap elo mau nerima gue” Jelas Rio panjang kali lebar kali tinggi (?)

“I…iya yo gue mau jadi cewe lo” Ucap sang gadis tersenyum ke arah Rio, senyum yang telah menarik perhatihan Rio, senyum yang telah mengajarkan Rio tentang arti keindahan sesungguhnya.

Tak ada seorangpun yang dapat melukiskan tentang betapa bahagianya hati Rio saat ini, bayangkan saja cinta yang telah bertahun-tahun ia pendam, akhirnya terbalas.

********************************************************************

Hari ini SMU Bintang mengadakan camping di daerah puncak, dengan perasaan gembira semua murid masuk ke dalam bus.

Ketika diperjalanan Rio dan Shilla terlihat bercandaan, Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seseorang yang terus memperhatikan.

***

Kini aku sadar

Aku bukanlah yang terbaik untumu

Bukan perhatianku yang engkau butuhkan

Tetapi dia,

Orang yang lebih bisa memahamimu seutuhya

Maaf jika ku terlalu memaksamu tuk cintaiku

Dan maaf karna aku datang disaat yang tak tepat

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat perkemahan. Rasa capek telah terganti oleh pemandangan yang sungguh indah.

Semua siswa sibuk mendirikan tenda yang akan mereka tempati nantinya.

“Huft… jadi juga ini tenda” Ucap Rio bernafas lega

Rio yang ingat dengan Shilla langsung berjalan menuju tenda Shilla, mungkin Shilla perlu bantuannya.

Langkah Rio terhenti ketika melihat pemandangan yang mungkin enggan tuk dilihatnya, Shilla tengah asyik bercandaan dengan Alvin orang yang sempat menjadi pemilik hati Shilla dan mungkin sampai sekarangpun masih. Melihat itupun Rio mengurunkan niatnya menghampiri Shilla dan lebih memilih untuk menyendiri di sungai dekat tempat perkemahan.

Dengan posisi kedua tangan memegang lutut yang ia tekuk, mata Rio memandang luas sungai tersebut. Rio mulai berfikir bahwa Shilla masih mencintai Alvin begitupun sebaliknya, Rio sungguh merasa bersalah karena ia datang ketika Shilla masih sedih telah putus dari Alvin

“Hey ngapain disini?” Ucap seseorang menepuk pundak Rio

Rio menoleh kebelakang dan ketika menyadari orang itu adalah Shilla ia bergegas menghapus airmatanya yang sempat menetes

“Yo, elo abis nangis” Tanya gadis tersebut dengan halus dan posisi kedua tangan memegang pipi Rio

“Ha eng…enggakk kok” Jawab Rio gelagapan

“Kalo ada masalah cerita aja sama gue, gue kan cewe elo” Ucap Shilla mencoba menenangkn

“apaan sih shilla sayang, orang cuma kelilipan kok” Ucap Rio mengacak2 poni Shilla yang telah menjadi hobby nya itu (Padahal dalam hatinya bilang ‘gue lagi nangisin elo bego’ Haha pisss #diluar naskah :p) dan ketika Shilla tengah lengah tangan Rio langsung menarik pita rambut shilla dan kini rambutnya menjadi tergerai

“Hey Rio balikin”

“sini kalo berani” ucap Rio mulai berlari, dan merekapun mulai berlari-larian *kayafilm2india

Rio yang menyadari langit mulai gelap langsung berhenti dan tertangkap oleh Shilla

“Nahloh kena kan” Ucap Shilla memeluk Rio, dan disaat itu juga hujan deras mulai turun. Rio cepat-cepat melepas jaketnya dan memayungkan diatas kepala Shilla, namun Shilla lebih memilih lari dan berhujan-hujanan

“Waaa seruu….” Teriak Shilla berputar-butar

“Shil ayo balik ke tenda, ntar loe sakit”

“Ntar yo, disini seru… ayo kejar gue…” teriak Shilla dan merekapun kembali berkejar-kejaran

*Malam harinya

I will always love you kekasihku, Dalam hidupku hanya dirimu Satu

I will always need you cintaku, Selamanya takkan pernah terhenti

Nyanyian Rio terhenti ketika melihat Shilla menggigil kedinginan, padahal saat itu mereka sedang berada di dekat api unggun. Riopun melepas jacketnya dan memasangkan di tubuh Shilla

“Loe gapapa kan Shill?” Tanya Rio

“Dingin yo,,, dingin” Desis Shilla

‘Bruk’ Shillapun terjatuh pingsan

“Shill” teriak Rio

“Shilla” Teriak Alvin menghampiri Shilla dan mengangkatnya menuju ke tenda

“Yaampun panas banget, Kenapa bisa sampe kaya gini yo?” Tanya Alvin memegang kening Shilla

“Ga tau, mungkin karna tadi kita abis ujan-ujanan” Jawab Rio merasa bersalah

“Vin…Alvin…” Ucap Shilla dengan mata masih terpejam

“Iya Shill, gue disini” Ucap Alvin menggenggam erat tangan Shilla

“Jangan tinggalin gue vin, gue sayang sama elo…”

“Iya aku janji bakal ngejagain elo terus”

Mendengar percakapan itu airmata Rio tiba-tiba menetes, ia keluar tenda dan berlari, entah kemana tujuannya.

*Keesokan harinya

Semua siswa berkemas-kemas, karena hari ini mereka akan kembali, namun Shilla terlihat gelisah sendiri

“Eh ada yang lihat Rio ga” Tanya Shilla kepada salah seorang temannya

“Bukannya dia biasa sama elo ya”

“Iya tapi tadi gue cariin ditendanya uda ga ada”

“Oh ga tau deh ya”

Shilla masih terlihat gelisah, ia bertanya kepada temannya namun tak seorangpun yang tau “Yaampun Rio dimana sih loe”

“Permisi bu, liat Rio ga?”

“Oh Rio, semalem dia minta ijin pulang katanya dapet sms dari orangtuanya kalo adiknya masuk rumah sakit”

“Huft Rio kenapa ga ngasih tau gue sih”

******************************************

Beberapa hari kemudian

Maaf jika kini ku membisu

Semua itu kulakukan karna aku cinta padamu

Aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk kembali padanya

Meskipun aku tau

Sakit pasti terasa untukku

Sudah beberapa hari ini Shilla tak pernah lagi berkomunikasi dengan Rio, dan hari ini ia ingin menemui Rio di kelasnya

“Rio” teriak Shilla memanggil nama Rio, namun Rio tetap berjalan tanpa menoleh ke arah Shilla

“Rio tunggu” Shilla berlari menghampiri Rio dan memegang tangannya untuk mencegah Rio agar tidak pergi

“Yo, loe kenapa sih, tiba-tiba jadi kaya gini, gue salah apa?”

“Elo ga salah apa-apa kok”

“Truss… kenapa gue loe diemin kaya gini?”

Rio membuang nafasnya dan tersenyum kepada Shilla

“Ntar malem temuin gue di cafe biasanya, ada sesuatu yang mau gue bicarain”

*Malam harinya

Sungguh, hanyalah kamu yang mampu memahamiku

Hanya engkau yang dapat membuatku selalu tersenyum

Namun apalah daya

Diri ini tak sanggup menyiksamu lebih lama

Kumohon, kembalilah padanya

Seseorang yang akan membawamu ke dalam kebahagiaan

Dan itu bukanlah diriku

“Shill, sory” Ucap Rio memulai pembicaraan

“Buat apa?”

“Ki…kita… p..putus..” Ucap Rio menundukkan kepalanya

“What…putus???… lo becanda kan” ucap Shilla memegang wajah Rio

“Gue ga becanda Shil, kita putus”

“Tapi gue salah apa yo?”

“Gue yang salah Shill, gue bukan orang yang tepat buat elo”

“Maksudnya” Tanya Shilla masih tak mengerti

“intinya gue pengen elo balik ke Alvin, gue tau elo masih cinta sama dia”

“Tapi yo..”

“Udah lah Shil, gue sanggup kok”

*************************************************************************************************************

Hari ini

@Cafe Rise, tempat yang sering dikunjungi YoShill

Pandangan Shilla tertuju kepada seorang cowo tampan yang sedang duduk di atas panggung dengan memegang gitar..

Shilla faham betul dengan cowo itu, ya itu adalah Rio, orang sempat melukis warna dalam hidupnya meski itu tak lama…

Perlahan, Rio mulai memainkan permainan musiknya,

Setelah kupahami, ku bukan yang terbaik, yang ada dihatimu tak dapat ku sansikan ternyata dirinyalah yang mengerti kamu bukanlah diriku…

Kini maafkanlah aku bila ku menjadi bisu kepada dirimu bukan santun ku terbungkam

Hanya hatiku terbatas tuk mengerti kamu maafkanlah aku…

Tanpa diminta, airmata Rio menetes di sela-sela permainan musiknya, mungkin ia terlalu menghayati permainan lagunya atu mungkin bisa juga karna ia melihat orang yang dicintainya duduk bersanding bersama cowok lain. Namun Rio tetap berusaha untuk menyanyikan lagu itu hingga slesai..

Walau ku masih mencintaimu, ku harus meninggalkanmu, ku harus melupakanmu..

Meski hatiku menyayangimu, nurani membutuhkanmu, ku harus merelakanmu

Dan hanyalah dirimu yang mampu memahamiku, yang mampu mengerti aku, ternyata dirinyalah yang mampu menyanjungmu, yang ramah menuntunmu bukanlah diriku..

Kini Rio turun dari panggung dan berlari ke belakang, ia ingin nmelampiaskan segalanya lewat airmatanya..

“Vin gue ke kamar mandi bentar ya” Ucap Shilla tanpa memandang wajah Alvin karena ia tak ingin Alvin tau kalo dia habis nangis Cuma karna ngeliat Rio nangis

Shillapun langsung lari menuju ke belakang panggung dan itu untuk menemui Rio

“Rio…” Teriak Shilla memeluk Rio dan menangis dipundaknya

“Yo, sory ya kalo gue udah nyiksa elo” Ucap Shilla yang saat itu masih berada di pelukan Rio

“Shill liat gue” Rio melepas pelukan dan menatap tajam mata Shilla “Gue akan bahagia liat elo bahagia, jadi tolong jangan biarkan Alvin pergi lagi karna gue tau loe butuh dia, gue sayang sama elo” Jelas Rio mengecup kening Shilla

“gue juga sayang sama loe yo, thanks buat semuanya”

“Iya semua gue lakuin buat elo, gue yakin loe bakal terus bahagia dan itu bukan sama gue”

___The End___

Sumpah endingnya gaje banget, ngegantung ya? sory deh lagi ga ada inspirasi ini --_--“…. Oiya makasih buat yang udah baca , like and coment aku tunggu… oke oke :D :D :D :D :D

Jumat, 11 November 2011

Kau Tak Akan Terganti (Cerpen)


Ok langsung aja yah…


Hope you like it..



Hai nama gw  Tasya.
Hidupq tak pernah berarti, dulu aq sering dinilai orang sebagai anak yang cerdas, manis dan selalu ceria. Tapi itu dulu sebelum orang yang amat aku cintai yaitu Indra pergi dari dunia ini, dan yang paling aq sesali dia meninggal gara-gara aq.


*flash back


Setelah aq cek up ke RS, aq mendapatkan sebuah amplop, perlahan q buka amplop itu,  naas di amplop itu tertulis kalau ada kelainan di jantungq, setelah itu aq langsung nelfon Indra dan menyuruhnya datang ke rumahq, aq menceritakan semua itu ke Indra, sampai suatu saat aq pingsan dan harus dilarikan ke RS. Dokter bilang kalau aq harus dapetin donoran jantung sekarang ini juga, tiba-tiba adda orang yang mendonorkan jantung untukq, tanpa basa-basi oprasi itu pun berlangsung.
Dan semenjak itu aq tak pernah menemukan Indra, dan aq pun bermaksud pergi ke rumah Indra.

@rumah Indra

“Tok..tok..tok..”
 Q ketuk pintu rumah Indra

Keluar cowok dari dalam rumah tersebut.

    “Eh Tasya, tumben kesini, udah sembuh ya?” sapa cowok itu yang ternyata adalah Mongky kakaknya Indra.

    “Udah kak, eh Indranya ada?” tanyaq

    “Oh cari Indra ya?, masuk dulu yuk kakak ada sesuatu buat kamu”

Aq pun masuk ke ruang tamu dan menunggu, kak mongky pun datang membawa kotak berwarna ungu.

    “Apa itu kak?” Tanya ku
    “Nih buka aja. Ntar juga tau” ucap kak Mongky menyodooran kotak itu ke arahq.
Setelah aq buka, ternyata ada kalung bertuiskan “RASYA” dan selembar kertas, perlahan ku buka surat itu dan ku baca.

To : Bintang hatiku ‘Tasya’

Selamat ya sya, loe udah dapet jantung baru
Jadi lo gag perlu buat bolak-balik ke Rumah Sakit
Gw seneng liat lo bahagia.

Sya, mungkin saat loe buka surat ini,
Gw udah ga bias nemenin loe lagi
Biar loe ga lupa sma gw
Gw nitip jantung ini buat loe
Jaga baik-baik jantungq ya.

Oiya, kalung ini buat lo
Gw harap loe mau nerima kalung ini,
Loe pasti tambah cantik make kalung in.

Jangan sedih ya,
Tetap tersenyum dan tetaplah jadi bintang hitiq
Ingat, jantungq selalu berdetak untukmu
Love you sya
Ku bawa cintamu ke surga.

Indra.



Tak terasa butiran” bening mulai menetes dari mataq.


    “kak” ucapq menatap wajah kak Mongky

    “Iya Sya, Indra yang donorin jantung itu”
 Ucap kak Mongky seakan mengerti maksudq.

    “kak anterin gw ke makam Indra”,


@TPU
Aq menemui nisan bertuliskan INDRA KARINA TEGUH JAYA.

    “In, kenapa loe ngelakuin ini ke gw harusnya gw yang mati, gw yang harusnya tidur di tanah itu”
. Aq menagis di pusara Indra

    “udahlah Sya, semua udah terjadi, Indra ngelakuin ini karma dia sayang loe.”
Ucap kak mongky mencoba menenangkanq.

Sementara itu muncul sosok laki-laki yang bercahaya dengan baju serba putih.

    “Love you Sya, jantungq selalu berdetak untukmu” ucap sesosok itu.
Aq merasakan kehadiran Indra saat itu, perlahan mulutku mulai menyebut namanya.

    “Indra”
Wushhhh… angin kencang melaju dan sosok itupun pergi seketika.


*flash back on


Hari ini tepat 1 tahun Indra ninggalin gw, pagi ini aq bangun lebih awal, sebelum berangkat sekolah aq bermaksud untuk mengunjungi makam Indra. Aq udah siapin bunga untuk Indra, aq keluar dari kamar dengan rok abu-abu dan bando putih yang menghiasi rambut indahku.

    “Ma, Tasya berangkat dulu ya!”
ucapku mencium tangan mama.

    “Pagi banget berangkatnya! Ndak makan dulu”
    “Gak usah  Ma, belum laper. Mau ke makam Indra dulu”.
Akhirnya aku pun nenuju makam Indra diantar supir ku.


@TPU
Aku berjalan menuju ke pusara Indra, aku menabur bunga di atas pusaranya, butiran-butiran bening dan mataku jatuh dipusara Indra.

    “In, gw kangen sama elo, akhir-akhir ini elo gak pernah mampir kemimpi gue lagi”,

Tanpa aq sadari ternyata ada yang memperhatikannku di makam itu. Kulirik jam ungu yang melingkar ditanganku ternyata sudah menunjukan jam 06.45.

    “Eh In, gue berangkat sekolah dulu ya”,
aku beranjak dari makam Indra
.
    “Brukkk..”

    “Aww..” aq menabrak seseorang dan terjatuh

    “Eh loe, punya mata ga sih, maen nabrak orang gitu aja”
Bentak orang itu

    “eh bukannya loe dulu ya yang nabrak gw”
aq pun tak mau kalah

    “eh bengong lagi, bantuin gw berdiri napa!”
Ucapq yang saat itu masih dalam posisi terjatuh

    “Bodoo”
Ucapnya dan pergi.

    “ihhh, dasar cowok nyebelin, awas aja ya kalo ketemu lagi”
Aq pun langsung berdiri dan menuju ke mobil.


***
@SMU Bintang

Saat aq menuju ke kelas tiba2 aq terjatuh lagi

    “Aww.. aq merntih kesakitan”
Tanpa aq sadari kalung pemberian Indra jatuh ke lantai.

    “ih, hoby banget yah loe nabrak gw”
Ternyata orang nabrakq sama dengan orang yang nabrak aq di makam tadi.

    “eh, bantuin gw berdiri dong, sakit banget tau”
Dia menjabat tanganq dan membantuq berdiri.
Cowok itu menatap mataq dg penuh arti dan

    “dug…dug…dug..” jantungq *tepatnya jantung Indra berdetak kencang
dan tangan cowok itu masih memegangq.

    “eh, lepasin dong, napsu amat loe liat gw” ucapq agak salting

    “bruk..”
cowok itu melepaskan q dan aq pun jatuh ke lantai

    “aw,, kok di lepasin lagi sih” ucapq merintih
    “katanya suruh lepasin”
    “ih cowok nyebelin”
@ Ruang kelas XI 2

Aku masuk kelas dg prasaan kesel, Cacha sobat q juga hari ini ga masuk lagi, jadi duduk sendiri dah gw.

Ibu Arini masuk ke kelas, semuanya duduk rapi di tempatnya masing-masing.

“Ayo masuk!”
Ucap bu Arini kepada seseorang di luar, ternyaa dia adalah cowok yang dari tadi bikin
gw sengsara.

“ayo kenalin perkenalkan nama kamu”

“Hai,, kenalin nama gw ANTO ADITIA MAULANA, panggil aja Anto, gw pindahan dari Bekasi” ucapnya menyapa

“E.. kamu duduk di… sana”
Ucap Bu Arini menunjuk tempat dudukq.

“Tapi Bu, Cacha?”
“untuk sementara dulu, lagian Cacha kan lagi sakit”

Anto menuju tempat dudukq.

“Eh loe disini cua numpang ya, ini tuh tempat duduk sobat gw”
Ucapq mengancam.

“Gw Anto” ucapnya menjulurkan tangan
“Ah ga usah sok manis deh loe”

“ih, cewek aneh, sok jual mahal loe, kenalan aja ga boleh”
“gw Tasya, puass”
Ucapq agak teriak.

‘Tet…tet…tet…..’ suara bel istirahat pun berbunyi

“Kantin yuk” ajak Anto

“Maless”
“Beneran ga mau, ntar sendirian lho di kelas”

“Apaan sih, ya udah gw mau, terpaksa dah gw”

Aq meraba leherq ternyata kalung pemberian Indra tak lagi melingkar di leherq. Aq kebingungan sendiri.










“Eh napa loe, kya orang stress ajah”
Ledek Anto

“Hah, kalung gw mana?, ini gara-gara loe”
Ucapq menunjuk Anto.

“eh tahan pendarahan lho, kok bisa nuduh gw sih”
“Iya lah loe, kan dari tadi lho nabrakin gua mulu”
Ucapq hampir menangis.

“Ih, masa nangis sih”
Ledek Anto
“Ah, bantuin nyari”
Bentakq.

“Emangnya searapa berartinya sih kalung loe, ntar gw beliin deh”
“itu kenang-kenangan terakhir dari cowok gw”

Aq dan Anto pun mencari kalung itu ke tempat dimana aq jatuh tadi.

“Ih sial banget sih gw hari ini, udah jatuh dua kali, kalung ilang, dan sialnya lagi gw ketemu sama loe” ucapq membentak Anto

“ga usah pake marah-marah napa, ini bukan kalungnya”
Ucap Anto menunjukkan kalung bertuliskan RASYA.

“eh iya, ini kalung gw” aq senang dan saking girangnya aq langsung memeluk Anto.

“Uhk…Uhk..Uhk.. kenceng banget meluknya”
Ucap Anto terbatuk

“Eh, soryy..soryy”
Ucapq melepas pelukan


”Peluk lagi juga ga papa kok”
Ucap Anto cengengesan
“ogah ah..”




*langsung aja yah, ceritanya udah pulang sekolah.


“Sya pulang bareng yuk”
Ajak Anto
“ga usah, gw mau nengokin Cacha”

“Ayolah, gw ikut ke rumah Cacha ya?”
Pinta anto

“yaudah deh”
Jawabq terpaksa.

Aq dan anto pun pergi ke rumah cacha.

@Mobil

“Eh Sya, nama loe kan Tasya, kok kalung loe tulisannya Rasya sih?” Tanya Anto
“itu inisial gw sma cwo gw, Indra Tasya, ini benda terakhir pemberian Indra ke gw”
“Emang cowo’ loe kemana?”
Tanya Anto makin penasaran.

“Dia udah ninggalin gw, dia ngerelain nyawanya buat gw” ucapq hampir menangis
“Kalo gitu dia sayang banget dong sama loe”
“Iya lah, pokoknya dia itu segalanya buat gw, walaupun udah1 tahun dia ninggalin gw, gw loem bisa nglupain dia, dan aq ga akan pernah ngelupain Indra’

“Eh itu rumahnya Cacha” ucapq menunjuk rumah ber cat ungu

Aq dan Anto turun dari mobil dan masuk ke rumah Cacha

‘tok..tok..tok..’ aq mengetuk pintu rumah Cacha

“Eh, non Tasya, cari non Cacha ya”
“Iya bi, Cachanya ada kan”
“Ada tuh di kamar, masuk aja”


@kamar Cacha


“hai Cha, bisa sakit juga ya loe” ucapq meledek
“Apaan sih loe Sya, gw juga manusia kale, eh sapa tuh Sya, cowo baru lho ya, keren juga”
“Idih, amit-amit dah, gw punya cowo kaya dia, mimpi buruk tuh”
“eh kalo le suka beneran sama gw, gw sukurin loe, hha” ucap Anto
“Tau dah Cha, tadi abis nemu dari tong sampah”
“ikhh waw tobat… coker cowo keren kya gw di bilang nemu dari tong sampah,, kenalin gw Anto, anak baru di SMU Bintng”
“Cacha” ucap cacha

Tak terasa jam udah menunjukkan pukul 17.30 aq pun mengajak Anto pulang,

“Eh, pulang yuk, udah sore nih”
Dan aq pun pulang, bareng Anto

“Thankz ya udah nganter gw” ucapq turun dari mobil Anto
“Yoi..yoii.. sama-sama”.
@kamar

Aq berdiri di jendela, memandangi langit yang alam itu indah bertaburkan Bintang-bintang meningatkanq pada Indra yang selalu mengajakq melihat Bintang tiap malem.
Q tatap seluruh langit, dan aq melihat sati bintang yang bersinar sangat cerah di banding bintang lainnya.

“Gw harap itu loe In” Ucap q menunjuk satu bintang

Bibirq pun mulai melantunkan sebuah lagu


*
Bintang malam katakana padanya
Aq ingin bertemu membelai wajahnya
Lagu rindu ini q ciptakan
Hanya untuk bintang hatiq
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan q ungkap segenap rasa dan kerinduan.

“in, setelah gw kenal sama Anto, gw bsas tersenyum kaya dulu lagi, dia itu ngingetin sama loe, banyak sifat dia yang mirip sama loe, tapi dia itu lebih nyebelin daripada loe”


*cintamu seindah pagi
Menerangi gelisaah hati ini
Cintamu tlah menangkan ruang hatiq
Semuanya hanya untukmu

Handphone aq bberbunyi, ternyata Anto menelfonq

Anto > malem Tasya yang imut tapi nyebelin,
Tasya> Apaan sih loe, ga lucu tau, ada apa lho nelfon gw, nganggu orang aja.
Anto > idih, kasar amet jawabnya, loem tidur loe.
Tasya> Kalo gw udah tidur, ga mungkin ngangkat telfon loe.
Anto > iy deh,, eh besok gw jemput ya
Tasya> Terserah loe dah, udah y gw mau tidur.
Anto> Nice dream ya, bye..

Setelah Anto nelfon aq, aq pun senyum-senyum ndiri di kamar.
“Si Anto ternyata perhatian juga ya sama gw”


*Indra dengarkanlah
Aq ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Indra dengarkanlah
Aq ingin bertemu,
Walau hanya dalam mimpi..

Perlahan q pejamkan mataq



*keesokan harinya


“Indra”
kali ini aq bangun dengan menyebut namanya, malam ini aq memimpikan Indra, tapi aq masih bingung dengan arti mimpiq malam ini. Aq beranjak dari tempat tidur dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

“Pagi ma” sapaq mencium pipi mama
“Iya, pagi juga sayang, mama seneng deh Tasya yang dulu udah kembali lagi”

Aq hanya tersenyum membalas ucapan mama dan duduk dan melahap roti yang sudah tersedia di meja makan.

‘Tin…tin..tin..’ suara klakson mobil

Aq memberhentikan makan ku dan agak sedikit bingung
“indra..” ucapku perlahan
Ya aku ingat banget sama suara klakson itu, itu suara klakson dari mobil kesayangan Indra.

“Ma, Tasya berangkat dulu ya, udah di jemput” ucapq mencium tangan mama

Aq keluar dan aq melihat mobil CRV Hitam berplat nomor B 8662 TF *lha kok, kak Anto lagi nyewa mobilnya abang derby kale. Huaaa kaburrrrr dulu sebelum di lemparin batu sama kak Anto*

Aku memberhentikan langkah kakiku, aq masih belum percaya dengan apa yang ku lihat saat ini.
Ternyata perasaanq dengan suara klakson tadi itu benar, mobil itu sangat mirip dengan mobil Indra hanya plat nomornya saja yang beda.

“Tiinnn….” (suara klakson mobil itu), aq langsung kaget

“eh, loe sante aja kalee, budek tau kuping gw”
ucapq membentak Anto

“Abisnya, loe bengong aja sih, berangkat ga nih?” Bentak Anto tak mau kalah

Aq masuk kemobil itu, dan lagi-lagi aq merasa aneh, aroma di mobil itu sama seperti aroma di mobil Indra.

“Mobil baru ya?” Tanyaku
“Ga kok, ini mobil kesayangan gw lho, keren kan?”

Pyarr… jantungq pun sesara pecah *hha, suara piring pecah kalleee.

“Apa mungkin ini arti dari mimpi gw semalam ya?, sifat Anto mirip banget sama loe In” Ucapq dalam hati.
“napa sih loe sya bengong mulu dari tadi, sakit ya?” Tanya Anto
“eh ga ada apa2 kok” ucapku mencoba tenang

@SMU Bintang

Hari ini Cacha belum bisa masuk sekolah, jadi terpaksa deh gw duduk sebelahan sama Anto.

*Langsung aja yah

‘Tet…tet…tet..’ lonceng tanda istirahat berbunyi.

“mau kemana loe Nto?” tanyaku
“suka-suka gw lah mau kemana aja”
“ih ditanya baik-baik kok jawabnya sewot”
“lagian lunya sih mau tau urusan orang aja, yaudah gw mau pergi dulu, bye” ucap Anto meninggalkanku.

Aq bejalan menuju ke perpus, tapi ditengah perjalanan aq mendengar alunan gitar dan suara seseorang yang sedang menyanyi di taman sekolah.

*
Cinta dirimu lengkapiku
Hanya kamu yang ku mau
Tlah kucoba cari yang lain
Cuma kamu yang ku mau

Inilah cintaku…
Inilah sayangku hanya untukmu
Trimalah diriku apa adanya
Kan ku jaga selalu dirimu..

“Prok…prok…prokk” ku tepukkan tangan ku dan berjalan mendekati cowok itu yang ternyata adalah anto.
Cowok menoleh ke arahku.
“Sejak kapan lu disitu” Tanya anto
“Em sejak kapan ya?, sejak aku dengar suara yang sangatt indah” Ucapku memuji Anto.
“makasih” ucap Anto tersenyum padaku
“Ayo nyanyi lagi” ucapku duduk disamping Anto
“ok. Tapi duet ya” ajak Anto
“Iya deh, lagu sapa?”
“Emm apa ya, gimana kalo laguntya Derby Romero yang Ambil Jiwaku, kan lu ngefanz banget sama dia”
“Boleh deh”

*
Terbayang, terus akan dirimu
Setiap hari yang ku lalui
Sejak aku mengenalmu, semua hanya dirimu
Tak mungkin ku dapat bertahan lagi, bila tak kunyatakan cinta ini
Mungkin kau akan biarkan cintaku mendapat tempat dihatimu

Dengarkanlah, ku berkata
Tentang cinta yang telah ada
Di hatiku kurelakan kau ambil jiwaku.

“ah keren keren….”
Anto hanya tersenyum lembut membalas pujianku.

“Eh masuk kelas yuk” Ucapku mengajak Anto.

#langsung aja deh,

“Tet…tet…tet..” bel tanda pulang berbunyi.

“Sya sory ya, gw ga bisa nganter loe, gw mau nganter nyokab belanja neh”
Ucap Anto.

“Oh, ya ga papa kok, lagian gw juga mau ke rumah Cacha”

“yaudah ya, gw pulang dulu, bye..” Ucap Anto meninggalkanq.

Aq menunggu supirq di halte sekolah akhirnya supir gw dateng,
“Pak, anter ke rumah Cacha ya” Ucapq kepada supir q.
“Iya non”


Akhirnya aq pun sampai di rumah Cacha.

“pak, jemput jam 5 ya” ucap q

@Kamar Cacha

“Cha, gw mau curhat neh sama loe, boleh kan?” Tnyaq pada Cacha

“eaellah sya, pake ijin lagi, loe kan emang udah biasa curhat sama gw, kalo ga sama gw sama sapa lagi?”

“Cha semalem gw mimpiin Indra”
“Seneng dong?”
“iya sih, tapi dia bilang kalo Anto orang yang tepat buat gantiin dia”
“Bener juga sih, kayaknya Anto emang orang yang tepat buat gantiin Indra, setelah ada Anto, Tasya yang dulu kembali lagi”
“Tau ga sih, tadi pagi gw tuh ngerasa kalo Anto itu Indra, aroma di mobil Anto itu mirip banget kaya di mobil Indra”
“Loe masih sayang kan sama Indra?” Tanya Cacha
“Iy Cha, gw masih sayang sama Indra, dan akan selalu sayang sama Indra”
Ucapq tersenyum.
“Kalo loe masih sayang, turutin dong kemauan Indra, mungkin itu bisa buat Indra tenang disana”.
“tapi Cha?” ucapanku terpotong.
“Sya, emangnya sampe kapan lo kaya gini, emang lo mau jadi perawan tua”
“ih perawan tua ogah deh, tapi gw belum bisa ngelupain Indra, hanya dia yang buat hidup gw berarti” ucapku menitihkan airmata.
“Eh Sya lo kenapa, kok pucet gtu mukanya?” Tanya Cacha penasaran
“Engak papa kok Cha, kecapean aja kale, eh gw pulang dulu ya, udah malem”
“iya deh, hati2 ya”
Aku keluar dari rumah Cacha dan pulang kerumah.


@Rumah

Malam ini aku duduk di taman belakang rumahku sambil memainkan piano kesayanganku, hati kecilku ini sngat mengharapkan kehadiran sosok laki-laki yang sangat ku cintai, siapa lagi kalo bukan Indra. Jari-jariku mulai mengalunkan alunan lagu.


*
Jangan berakhir, aku tak ingin berakhir
Satu jam saja ku ingin diam berdua
Mengenang yang pernah ada

Jangan berakhir
Karma esok takkan lagi
Satu jam saja hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya

Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itupun tak mungkin, tak mungkin lagi

Jangan berakhir ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja ijinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada.


Tak terasa aku mulai meneteskan airmata, angin berhembus dengan lembut, kurasakan kedamaian seakan Indra hadir disisiku, menghapus airmataku yang jatuh.

“Sya aq kan slalu menjagamu, karna aku sangat mencintaimu”
Ucap sesosok yang samar2 muncul di benakku.

Angin yang lembut itu kini berhembus semakin kencang, badanku gemeteran, tiba2 aku merasa sangat pusing dan jatuh pingsan. Mama yang melihatku pingsan langsung melarikan ku ke Rumah sakit terdekat.


*Disisi lain

Aku binging dengan apa yang ku lihat sekarang, aqu tak tahu ada dimana, tempat itu serba putih, sunyi, namun serasa hanya kedamaian yang ada di sana.
Aku melihat sosok laki-laki tampan berjalan menuju ke arahku, semakin dekat aq mengenali sosok itu, indra, ya itu Indra Sesosok laki-laki yang membuatku bertahan hidup hingga sekarang.

“Indra?” ucapku hati-hati
Sosok itu hanya tesenyum padaku, aku berjalan mendekati Indra, ku ingin memeluknya, namun langkahku terhenti, seakan ada kaca yang membatasi aku dan Indra.
“Indra, mengapa langkahku terhenti disini, aku ingin meluk lo” Ucapku sedikit bingung.

“Sya lo ga mungkin bisa meluk gw, Dunia kita berbeda, kembali Sya, masih banyak yang butuhin lo di dunia”
“Tapi In, gw masih cinta sama lo, lo itu segalanya buat gw, begitu berat jalani liku hidup tanpa lo”.
“Aku tau Sya, Aku juga Cinta sama lo, tapi Anto butuh lo”
“In aku ingin bersama lo
sungguh ku rindu denganmu”
“Jika kau rindu denganku, temui Anto, peluk dia. Karna sebagian jiwaku ada di tubuh Anto”

Indra melangkah menjauhiku, semakin jauh dan sosok itupun hilang.
“Indra, pliss jangan pergi”.


@RS

“Indra” ucapku perlahan.
“Sya, lo udah sadar? Ini gw Anto”
Perlahan ku buka mataku, aku tak lagi melihat sosok Indra, kedamaian itupun hilang seketika.

“A..a..nn..to?”
“Iya Sya, ini gw Anto”
“G…Gu…gue dimana?”
“lo di Rumah Sakit Sya, lo koma sehari” Ucap Anto memegang tanganku erat
“Sayang kamu udah sadar?”
Tanya mama yang baru masuk ke ruangan.
“Ma Indra ma, Indra mana?”
“kamu makan dulu ya”
“Indra mana ma? Tadi aq liat Indra”
“udah lah sayang, Indra udah tenang disana, sekarang kamu makan dulu ya”
“Ega ma, Indra masih hidup, Indra belum mati, Indra ga mungkin tega ninggalin Tasya”
“Sini biar saya saja tante, yang nyuapin” ucap Anto kepada mama
“Sya lo makan dulu ya, biar cepet sembuh” ucap Anto menyodorkan sendok kearahku
“Indra mana to?”
“Udah, lo makan dulu ya”

‘Pyaarrrr…’
Ku buang piring yang di bawa Anto.
“Gw udah bilang ga mau ya ga mau, gw Cuma pengen ketemu Indra, itu aja, ga lebih” Ucapku kasar.
“Sya gw itu peduli sama lo, tapi lo nya kok kasar. Liat mama lo nangis kaya gitu, tega lo”
Ucap Anto tak kalah kasar.

Ruangan itu kini menjadi sunyi, tak ada satupun yang bicara, mama pergi dari ruangan itu, mungkin sekarang dia lagi nangis ngeliat gw yang sekarang.

“Sya, makan ya” ucap Anto memulai pembicaraan dan menyodorkan kotak nasi lain ke arahq.
Aku masih diam, dan terus menangis.
“Tasya ayolah makan ya, biar cepet sembuh, mau sampai kapan lo kaya gini?, Indra udah tenang disana, Indra bakalan sedih kalo lo nangisin dia terus”

Kini bayangan Indra muncul di depanku, seakan dia menyuruhku nurutin Anto.
Aku ingat dengan ucapan Indra tadi.

‘Jika kau rindu denganku, temui Anto, peluk dia. Karna sebagian jiwaku ada di tubuh Anto’

Aku terus memandangi Anto.

“Ada yang aneh ya Sya, kok liatin gw kaya gitu?” Tanya Anto

“E..eemm to , boleh ga gw meluk lo?”
Tanyaku hati-hati.

“Em boleh deh, tapi abis itu lo makan ya”

Tanpa basa-basi aku langsung meluk Anto, bener ucapan Indra, aku langsung tenang saat meluk Anto, merasa kalo yang ku peluk saat itu adalah Indra, tapi satu hal yang perlu aq tanyain, ‘APAKAH BENER ANTO ITU REINKARNASI DARI INDRA’.

2 hari kemudian



Aku udah di ijinin dokter untuk pulang, aq seneng banget, meskipun aq harus memakai kursi roda untuk sementara ini, karma tidak boleh kecapean.



@rumah (Tepatnya di kamarku)



“Hai sya, udah sembuh ya” Ucap Cacha

“Lo liat gimana?” ucapku agak sinis

“Ih kok gitu sih ngomongnya”

“Abis lo nya sih ga njenguk gw kemaren, sibuk pacaran ya sama Virgo”

“lah Sya kan kemaren gw juga masih ga enak badan, jadi sory aja deh ya”

“iya deh gw maafin”





*cintamu seindah pagi

Menerangi gelisaah hati ini

Cintamu tlah menangkan ruang hatiq

Semuanya hanya untukmu









Setelah aku melihat layer hpq ternyata Anto yang menelfonku.





“Sapa Sya?”

Tannya Cacha,



“Anto” Jawabq tersenyum





Anto > Em, sore sya..udah enakan?

Tasya > Sore juga, Lumayan kok.

Anto > eh ntar malem ada acara ga?

Tasya > ga ada, emang kenapa?

Anto > Dinner bareng yuk

Tasya > Em.. gimana ya? Ok deh

Anto > yaudah, ntar gw jemput ya, see you

Tasya> see you too





“Anto ngomong apa ke lu?” Tanya Cacha

“dia ngajaakin gw dinner”

“Wh asyik dong”

“eh yaudah gw pulang dulu ya, sukses buat kencan lo malam ini”

“Ih apaan sih Cha, orang Cuma dinner aja kok”

“udah lah terserah lo, byeee”

Ucap Cacha keluar dari kamarku.







@Kamar



Aq sibuk memilih gaun yang pantas untuk ku kenakan di malam itu, dan aq, malam itu aq kelihatan sangat anggun dengan gaun ungu dan bando ungu yang menghiasi rambutku

Tak lupa di leherq terhias dg kalung Rasya, karna aq yakin dengan memakai kalung itu, Indra akan menjaga q.



Sebelum aq pergi aq nyempatin nulis puisi untuk Indra





*

Bagai matahari,

Kau selalu hangatkanq

Bagai Bintang,

Kau terangi malamku

Bagai pelangi

Kau berikan warna di hidupku

Namun kini semua sirna

Cahaya bintangq tlah redup,

Indah warna pelangi tlah berubah jadi hitam

Tak pernah q duga bahwa akhirnya tiada dirimu di sisiku



Ku hanya ingin kau tahu

Kau tetap nomor satu di hatiku

Walau kini kan ka nada orang lain yang kan isi hatiku

Naun, kau lah yang pertama

Karna kau tak hanya sekedar indah

KAU TAK AKAN TERGANTI

Ku kan slalu cintaimu

Slamanya…..

Sampai ku kan temui kau di surga.





‘Tin….tin…tin…’



Suara klakson mobil, aq yang masih menggunakan kursi roda keluar menemui Anto.



Kulihat sosok laki-laki yang turun dari mobil yang sama seperti mobil kemarin, aq kaget melihat Anto baju yang sama dipakai Indra saat kencan pertamaq dg Indra.





“Eh kok bengong sih, kesambet lho”

“Indra” Ucapq perlahan

Entah mengapa aq merasakan sosok yang di depan mataku itu adalah Indra.



Anto hanya tersenyum melihat tingkahku saat itu.

“Jadi berangkat ga” Tanya Anto lembut



Akhirnya aq dan Anto enuju ke sebuah café, setelah sampai ternyata Anto mengajakku ke cafe Derainbow, cafe dimana Indra mengajakku kencan pertama kali, indra menggendongku menuju ke meja nomor 17, nomor itupun juga sama.





*Ada rasa yang tak biasa

yang mulai ku rasa

dan entah mengapa

mungkinkah ini pertanda

aq jatuh cinta

cintau yang pertama..



lagu itu membuat suasa semakin indah.



“Cantik banget loe malem ini Sya”

Ucap Anto manis

“Emang biasanya E’nga ya?”

“Tapi melem ini loe keliatan anggun banget”

“makasih deh”

“Emm Sya, gue mau ngomong sesuatu sama loe, tapi bukannya aq ga ngehargain alm pacar loe”

“ya deh, emang ada apa sih?”

Perlahan Anto memegang tanganku di atas meja.

“Sya gue pengen loe jadi cewe gw,. Gw tau, ga mudah ngelupain orang yang kita cintai hanya dalam waktu satu tahun. Jadi, bolehkah gw miliki loe, meski ga sepenuhnya, karna gw yakin, loe masih cinta sama Indra”



Kata-kata yang diucapkannya semakin menyentuh hati q, dan aq ingat dengan ucapan Indra di mimpi q, dan hatiku merasa, dia adalah orang yang tepat buat gantiin Indra.

“Anto, aku mau”

Jawabku sambil tersenyum.

Kami bedua berpandangan, dan perlahan-lahan aq merasa tubuhku sudah ada di pelukannya.



Sosok laki-laki dengan pakaian serba putih, dan sosok itu adalah indra.

Indra tersenyum padaku,



“Tersenyumlah, karna ku sanggup” Ucap sosok itu perlahan.

Aq membalas senyumannya.



“Kau bukan hanya sekedar indah, KAU TAK AKAN TERGANTI”

Jawabku yang saat itu masih berada di pelukan Anto. Namun pertanyaan itu selalu muncul di benakku ‘Apakah benar Anto itu reinkarnasii dari Indra’





*

Telah lama sendiri

Dalam langkah sepi

Tak pernah ku kira

Bahwa akhirnya tiada dirimu disisiku



Meski waktu datang dan berlalu sampai sampai kau tiada bertahan

Semua takkan mampu mengubahku

Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta



KAU BUKAN HANYA SEKEDAR INDAH

KAU TAK AKAN TERGANTI…….







The end.